8 Perspektif Filsafat Tentang Perilaku Manusia – Perlu dicatat bahwa setiap perspektif memiliki kompleksitas dan bahkan variasi dalam interpretasi dan aplikasinya. Pandangan filosofis ini bisa memberikan sudut pandang yang berbeda dalam memahami perilaku manusia hingga implikasinya terhadap moralitas dan masyarakat.
Perilaku manusiaitu merupakan gerak-gerik dan tindakan yang kita lakukan sehari-hari. Misalnya, pas kamu ngobrol sama teman, reaksi muka kamu, cara kamu menyampaikan kata-kata, itu semua bagian dari perilaku yang terpancar dari gerak dan bahasa tubuh kita. Tidak hanya itu, cara kamu bereaksi saat diajak diskusi sama atasan di kantor, atau saat mengantri di kasir supermarket juga termasuk dalam kategori perilaku manusia.
Banyak faktor yang memengaruhi perilaku kita, mulai dari pengalaman hidup, norma sosial yang ada di masyarakat, hingga kondisi fisik dan emosional kita. Misalnya, kalau kamu punya pengalaman buruk masa lalu, bisa saja itu mempengaruhi bagaimana berperilaku sekarang. Atau kalau masyarakat sekitar menganggap suatu hal itu tabu, ya kamu bakal menghindar atau mengikuti norma-norma itu dalam perilaku.
Tidak semua perilaku itu sadar atau disengaja, bro. Ada yang namanya perilaku refleks, misalnya kalau kamu tiba-tiba menutup mata hingga ada benda yang tiba-tiba menyerbu ke arah kamu. Nah, ada juga yang namanya perilaku sadar, seperti ketika kamu berpikir panjang dulu sebelum mengambil keputusan penting. Intinya, perilaku manusia itu bener-bener kompleks dan tidak terbatas dalam satu aturan saja.
jadi, perilaku manusia itu, segala tindakan dan respon yang kita lakukan setiap hari. Dari yang sederhana hingga yang rumit, semuanya itu menjadi bagian dari cara kita berinteraksi sama dunia sekitar dan sesama manusia.
8 Perspektif Filsafat Tentang Perilaku Manusia
1. Determinisme:
a. Deskripsi
Determinisme meyakini bahwa setiap tindakan manusia ditentukan oleh sebab-akibat yang tidak dapat dihindari. Sehingga ini berarti bahwa tindakan dan perilaku manusia merupakan hasil dari kondisi internal hingga eksternal serta keadaan lingkungan.
b. Implikasi
Manusia dianggap tidak memiliki kebebasan mutlak dalam tindakan mereka, oleh karena itu semuanya sudah ditentukan oleh faktor-faktor sebelumnya.
2. Kebebasan:
a. Deskripsi
Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat pilihan yang tidak terikat oleh faktor-faktor deterministik. Mereka memiliki kebebasan sehingga dapat memilih tindakan mereka.
b. Implikasi
Kebebasan bertanggung jawab untuk tindakan manusia, karena mereka dianggap memiliki kontrol atas pilihan mereka.
3. Utilitarianisme:
a. Deskripsi
Perspektif utilitarianisme menekankan pada pencapaian kebahagiaan dan bahkan kesejahteraan terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Tindakan tolak ukurnya berdasarkan akibat positif dan negatif yang ditimbulkannya.
b. Implikasi
Harapannya adalah manusia untuk mengambil tindakan sehingga menghasilkan dampak positif terbesar bagi masyarakat.
4. Deontologi:
a. Deskripsi
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya prinsip dan kewajiban moral. Anggapan bahwa tindakan benar atau bahkan salah berdasarkan pada apakah mereka sesuai dengan prinsip moral yang tetap, terlepas dari akibatnya.
b. Implikasi
Harapannya manusia untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral tanpa memandang hasil akhirnya.
5. Eksistensialisme:
a. Deskripsi
Eksistensialisme menekankan pada kebebasan individu sehingga menciptakan makna dalam hidup mereka sendiri.
b. Implikasi
Manusia berhadapan pada tanggung jawab pribadi hingga menentukan makna hidup mereka sendiri.
6. Naturalisme Etis:
a. Deskripsi
Menganggap moralitas sebagai hasil dari evolusi dan proses alamiah, dan bahkan tindakan etis terdefinisikan oleh apa yang mendukung kelangsungan hidup hingga keberlanjutan spesies manusia.
b. Implikasi
Tindakan manusia terpahami dalam konteks evolusi dan bahkan adaptasi alamiah.
7. Kepribadian Dua Aspek:
a. Deskripsi
Konsep ini memandang manusia sebagai entitas yang memiliki dua aspek yaitu fisik dan spiritual. Fisik berkaitan dengan perilaku terlihat, sementara spiritual berkaitan dengan aspek batiniah dan etis.
b. Implikasi
Manusia memiliki dimensi material dan bahkan non-material yang saling memengaruhi dalam membentuk perilaku hingga moralitas.
8. Hedonisme:
a. Deskripsi
Hedonisme berpendapat bahwa tujuan utama manusia adalah mencari kesenangan dan bahkan menghindari penderitaan. Tindakan berdasarkan penilaian sejauh mana mereka memberikan kenikmatan hingga kebahagiaan.
b. Implikasi
Manusia teranggap encouraged untuk mengejar pengalaman positif hingga menghindari pengalaman negatif.