Franchise vs Bisnis Mandiri Mana Lebih Menguntungkan?

Franchise vs Bisnis Mandiri Mana Lebih Untung?

Franchise vs Bisnis Mandiri Mana Lebih Untung? – Mungkin dari sebagian pembaca setia artikel ini, belum terlalu paham apa itu Franchise dan bisnis mandiri.

Mendengar namanya saja memang agak sedikit kebarat-baratan, gaul dan sangat kekinian, sesuai dengan era milineal saat ini yang semuanya serba cepat, praktis dan efesien karena mengikuti tren mode dan teknologi yang terus mengalami perkembangan.

Pada kesempatan ini tidak ada salahnya jika penulis akan membahas tentang apa itu bisnis Franchise dan bisnis mandiri sehingga bisa menjadi bahan rujukan buat sobat dan pembaca semua manakala akan membuka suatu usaha atau bisnis di kemudian hari.

Ok sobat dan pembaca setia, mari kita akan mulai kupas satu persatu dan simak ulasan dalam artikel berikut ini.

Franchise vs Bisnis Mandiri Mana Lebih Untung ?

Franchise adalah sebuah bentuk kerjasama usaha antara dua pihak yaitu pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).

Franchisee memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang, produk, sistem dan konsep usaha yang dimiliki oleh franchisor. Sebagai imbalannya, franchisee harus membayar biaya awal dan royalti kepada franchisor.

Bisnis mandiri atau independent business adalah bisnis yang didirikan dan dimiliki secara pribadi oleh seorang atau beberapa pemilik bisnis.

Dalam bisnis mandiri, pemilik bisnis memiliki kendali penuh atas pengambilan keputusan dan manajemen operasional tanpa ada keterikatan dengan pihak lain dalam bisnis tersebut. Pemilik bisnis mandiri bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian dari bisnis tersebut.

Dari penjelasan diatas, maka muncullah satu pertanyaan yaitu ” mana yang lebih menguntungkan antara keduanya ? “. Berikut penjelasannya !

<.>  Modal awal

Franchise memiliki biaya awal yang lebih tinggi daripada bisnis mandiri karena Anda harus membayar biaya lisensi dan royalti bulanan. Sementara, bisnis mandiri memerlukan modal awal yang cukup besar untuk mendirikan bisnis dari awal.

<.>  Produk atau layanan

Dalam bisnis franchise, produk atau layanan sudah teruji dan mendapat pengakuan oleh pasar sehingga Anda tidak perlu melakukan riset dan pengembangan produk. Sementara dalam bisnis mandiri, Anda harus membuat produk atau layanan dari awal dan menguji pasar untuk mengetahui apakah produk atau layanan Anda dapat diterima oleh pasar.

<.>  Branding dan pemasaran

Dalam bisnis franchise, Anda akan mendapatkan dukungan penuh dari pemilik merek dalam hal pemasaran dan branding. Sementara dalam bisnis mandiri, Anda harus membangun merek Anda sendiri dari awal.

<.>  Manajemen

Dalam bisnis franchise, Anda akan mendapatkan bantuan dalam hal manajemen dan operasi bisnis dari pemilik merek. Sementara dalam bisnis mandiri, Anda harus mengelola dan menjalankan bisnis sendiri.

<.>  Keuntungan

Keuntungan dari bisnis franchise dan bisnis mandiri bervariasi tergantung pada sejumlah faktor seperti lokasi bisnis, target pasar, biaya overhead dan sebagainya. Namun, biasanya bisnis franchise memiliki margin keuntungan yang lebih rendah karena Anda harus membayar royalti dan biaya lisensi.

Franchise dan bisnis mandiri memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing tergantung pada situasi dan penilaian tiap-tiap orang.

Oleh karena itu, ada baiknya sebelum memulai bisnis, pastikan untuk melakukan penelitian dan mempertimbangkan faktor-faktor di atas untuk memilih opsi bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Cara Mengatasi Resiko Bisnis franchise dan Mandiri 

Bisnis franchise dan bisnis mandiri memiliki risiko yang berbeda-beda, namun keduanya memerlukan strategi yang tepat untuk mengatasi risiko tersebut.

Cara Mengatasi Risiko Bisnis Franchise :

1. Pilihlah Franchise yang terpercaya dan memiliki track record yang baik.

2. Lakukan penelitian pasar dan evaluasi terhadap calon franchisee serta lokasi usaha yang potensial.

3. Pelajari dengan baik perjanjian kerjasama franchise, termasuk hak dan kewajiban sebagai franchisee.

4. Siapkan modal yang cukup untuk investasi awal, biaya operasional, serta biaya royalty dan iuran.

5. Siapkan rencana bisnis yang matang dan terstruktur untuk menjaga keberlangsungan usaha.

6. Lakukan pelatihan dan pengembangan SDM secara teratur untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk.

7. Gunakan sistem manajemen dan teknologi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas sehingga dapat mengurangi biaya operasional.

8. Lakukan pengembangan produk dan jasa untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu produk atau layanan.

Cara Mengatasi Risiko Bisnis Mandiri :

1. Lakukan penelitian pasar dan analisis kompetitor sebelum memulai usaha.

2. Siapkan rencana bisnis yang matang dan terstruktur, termasuk perencanaan keuangan hingga strategi pemasaran.

3. Lakukan penilaian risiko dan siapkan strategi pengendalian risiko yang efektif.

4. Pilihlah mitra bisnis yang dapat  kamu percaya dan memiliki track record yang baik.

5. Lakukan pengembangan produk dan jasa untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu produk atau layanan.

6. Pilihlah karyawan yang berkualitas dan pelatihan yang baik untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.

7. Gunakan teknologi dan sistem manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas hingga mengurangi biaya operasional.

8. Siapkan cadangan dana untuk mengantisipasi keadaan darurat sehingga dapat mengurangi risiko finansial.

Dalam kedua jenis bisnis tersebut, selalu ada risiko yang perlu diatasi, namun dengan persiapan dan strategi yang tepat, bisnis tersebut dapat bertahan dan berkembang dengan baik.
Author: Rayres